Definisi Kritik Terukur :
Kritik Terukur yaitu: metode kritik dengan melihat ukuran dan besaran ruang yang digunakan dalam sebuah bangunan dengan acuan standarisasi dengan bangunan lainnya. dan juga dapat mengacu pada standarisasi yang telat ditetapkan dalam Data Arsitektur (Neufert Architect's Data) dan Time Saver
Objek yang akan dianalisis adalah : Margo City, Depok
Margo City, Depok |
Margo City merupakan: pusat belanja dan hiburan yang terletak di Jl. Margonda Raya, dengan gedung berdesain dinamis dan modern. Margo City juga didukung dengan desain arsitektur yang khas dan unik, yaitu memiliki landmark sebuah crown berbentuk rangkaian besi tersusun menjulang di atas atrium dan skylight, setinggi 40 m. Bangunan 4 lantai yang terdiri dari Lower Ground, Ground Floor, 1st Floor, dan 2nd Floor ini dilengkapi dengan 4 void dan Escalator, Travelator, dan Elevator bagi pengunjung.
Denah Margo City
Denah Lower Ground Margo City, Depok |
Denah Ground Floor Margo City, Depok |
Denah First Floor Margo City, Depok |
Denah Second Floor Margo City, Depok |
Pada masing-masing denah Margo City dapat kita lihat terdapat ruang-ruang berbentuk persegi dan persegi panjang, pendesainan denah tersebut dapat kita analisis bahwa dalam perancangannya menggunakan metode Grid, yang telah dipertimbangkan dengan sangat sistematis dan terukur. Penggunaan metode Grid tersebut bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan fungsi pada ruang tersebut.
Pola yang digunakan pada setiap denah lantainya juga sama, yaitu terdapat sebuah lingkaran pada bagian tengah denah dan diikuti ruang-ruang persegi dan persegi panjang disekitarnya
Acuan dari pendesainan ruang tersebut sebenarnya terbentuk dari kebutuhan space, perhitungan ruang tersebut diukur dari space ruang yang terdapat dari 'personal space' manusia, sehingga pendesaianan ruang tersebut diperuntukan seberapa banyak manusia yang bisa masuk kedalam bangunan tersebut.
Personal Space, Neufert Architect's Data |
Interior Margo City |
Pada bagian interior Margo City terdapat sebuah atrium yang terbuka dari Ground Floor sampai 2nd Floor, pembuatan atrium ini pasti telah diukur dengan pasti dan tepat, agar setiap pengunjung dapat merasakan keadaan disekitarnya dengan rasa nyaman dan tenang, karena terdapat tempat duduk bagi para pengunjung untuk bersantai dan sekedar merilekskan diri.
Ruang terbuka dalam suatu bangunan akan menciptakan suasana yang lebih mengesankan dan membuat perasaan seseorang akan menjadi lebih rileks, tenang, senang, dsb. maka pembuatan atrium ini sangat direncanakan dan dipikirkan secara matang dan terukur. Pengukuran besaran ruang pada bangunan Margo City ini mungkin mengacu pada besaran standarisasi yang terdapat dalam modul dan juga mungkin pengaruh dari bangunan-bangunan lainnya, yang struktur dan besarannya dapat diterapkan dalam bangunan Margo City ini.
Kesimpulannya :
Dari hasil analisis dengan metode terukur dapat disimpulkan bahwa bangunan Margo City merupakan bangunan yang sudah direncanakan secara matang dan terukur. Perencanaan pada denah menggunakan metode Grid yang dapat memaksimalkan fungsi dari ruang tersebut secara maksimal, dan bagian atrium pada interiornya dibuat secara maksimal, sehingga seseorang yang berada didalamnya dapat merasakan kenyamanan dan tenang, dan juga fungsi dari atrium tersebut berfungsi dengan baik, karena keberadaan sebuah atrium dalam sebuah Mall adalah sangat penting dan wajib ada, karena itu merupakan, unsur terpenting yang dapat di jadikan ukuran acuan dari pemanfaatan fungsi ruang dari bangunan itu sendiri.