Halaman

Sabtu, 30 April 2011

Warna Dalam Arsitektur

Pengertian warna

“Warna”, kita sudah tidak asing lagi mendengar ataupun melihatnya. Karena semua yang ada di alam semesta ini mempunyai warna. Warna adalah sesuatu yang berhubungan dengan emosi manusia dan dapat menimbulkan pengaruh psikologis. Sebagai contoh, kita dapat merasa nyaman dengan adanya warna. Kita dapat merasakan sesuatu seperti ketenangan, bebas, bahkan kita bisa merasakan panas atau tertekan sesuai dengan karakter warna itu sendiri.

Dalam dunia Arsitektur, warnapun berperan penting. Sebagai contoh, untuk pewarnaan tembok bangunan ataupun furniture yang ada di bangunan tersebut, sang arsitek harus memikirkan matang-matang warna apa yang cocok untuk bangunan yang ia bangun. Apakah warna yang dipakai sesuai dengan fungsi bangunan tersebut atau apakah menyamankan bagi pengguna bangunan tersebut. Seperti warna bangunan rumah sakit tentu tidak sama dengan warna untuk bangunan Sekolah Taman Kanak-kanak. 

Dan kepintaran sang arsitek dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan yang lain. 

Untuk itu sang arsitek harus memahami akan karakter dari warna yang akan dipakai.

Untuk mengetahui karakter dari warna, tentunya kita harus memahami pengertian dari warna. 

Dengan ilmu alam, warna adalah gelombang cahaya, yang dasar-dasar teorinya dikemukakan oleh Newton. Menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang tergantung pada gelombang cahayanya.

Kita ingat akan teori Newton tentang spektrum warna akibat berkas cahaya matahari yang melalui sebuah prisma. Urutan warna dalam spectrum warna terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna. 

Disamping warna-warna murni dikenal juga warna-warna kutub yang sebenarnya bukan merupakan warna, yaitu putih dan hitam. Pencampuran sutau warna murni dengan warna putih atau hitam akan menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Jadi warna murni dicampur putih akan menjadi warna muda (tint). Warna murni dicampur hitam akan menghasilkan warna tua (shade). Sedang warna murni dicampur warna abu-abu akan menghasilkan warna tanggung (tone).


Karakter Warna

Penerapan warna pada komposisi secara psikis dapat :

    * Member kesan tertentu pada ruang
    * Mempengaruhi dan mendorong kemauan kerja
    * Mendorong memusatkan perhatian
    * Mendorong kesenangan kerja
    * Membantu penerangan
    * Mempertinggi keselamatan kerja
    * Membantu orientasi kerja
    * Membantu aspek kebersihan


Karakter warna dapat ditentukan oleh hal-hal berikut :

Hue :
adalah corak atau nada warna, yaitu kesan pertama terhadap suatu warna dengan mengabaikan value dan intensitas warna. Contoh Hijau daun.

Value : adalah nilai terang gelap warna, diukur terhadap hitam dan putih dengan mengabaikan hue dan intensitas warna. Contoh warna kuning jeruk.

Intensitas : adalah kuat dan lemahnya warna diukur terhadap warna abu-abu yang netral. Kekuatannya akan bertambah ke arah paling terang. Intensitas menunjukan jumlah hue yang bebas dari unsur putih.



Warna dapat dibagi menurut :

* Kemurnian

             1) Warna pokok atau primer, terdiri dari tiga warna :

                    -          Merah
                    -          Biru
                    -          Kuning




2) Warna sekunder, merupakan percampuran warna primer, jadi :

                    -          Jingga adalah campuran warna merah dan kuning
                    -          Hijau adalah campuran warna biru dan kuning                    -          Ungu adalah campuran warna merah dan biru






  * Temperatur

             Temperatur suatu warna tidak mempunyai landasan fisik, tetapi ada pembagian warna :

             1) Panas, yaitu warna-warna yang terang, merangsang bila digunakan untuk mewarnai objek dan objek akan nampak lebih besar.

                  Contoh : warna merah sampai kuning dalam lingkaran warna

             2) Dingin, yaitu warna-warna yang dapat memberi kesan dingin dan sejuk serta akan mempersempit atau memperkecil objek.

                  Contoh : Hijau sampai violet dalam lingkaran warna

              3)  Netral, yaitu warna di tengah-tengah dalam lingkaran warna, sering digunakan sebagai aksen atau penekanan objek : misalnya warna coklat


Warna memiliki karakter tertentu yang dapat memberikan kesan tertentu seperti :

Jenis Warna      Karakter
Kuning                bebas, ceria
Kuning hijau        tenang, menyegarkan
Hijau                   tenang, ramah, cendekia
Hijau biru            angkuh, mantap
Biru                    keras, dingin
Biru ungu            sombong, khayal yang tinggi
Ungu                  eksklusif, ekstrim
Ungu merah        tegang, peka
Merah                panas, melelahkan urat syaraf
Jingga                gembira, bergairah
Jingga Kuning     lincah, bergairah
Abu-abu             menenangkan
Biru hitam          menekan
Coklat hitam      menolak, menghindar
Coklat               kehangatan, alami
Putih                 kesucian, kemurnian, kebersihan, spiritual,cinta
Hitam                formal, kematian, duka cita, keagungan,misteri


Lingkaran Warna

Lingkaran warna yang terbagi atas merah, kuning, dan biru merupakan pembagian warna secara tradisional. Pada tahun 1966 Sir Isaac Newton merupakan orang yang pertama kali mengembangkan diagram warna. Dari pencobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu warna-warna ini sering disebut dengan MeJiKuHiBiNiU.

Diagram Lingkaran Warna oleh Herbert Ives

Warna-warna primer

Pada teori warna tradisional, terdapat 3 pigmen warna yang tidak dapat dicampur atau dibentuk dari kombinasi warna lain. Sedangkan warna lain dapat terbentuk dari 3 warna primer ini.

Biru, merah, dan kuning

Warna-warna sekunder

Warna-warna yang didapat dari mencampur dua warna primer.


Kuning + merah          =  jingga
Kuning+biru                = hijau
Biru+ merah               = ungu

Warna-warna tersier

Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya pada lingkaran warna.
Kuning+orange           = kuning orange (golden yellow)
Merah+orange            = merah orange (burnt orange)
Kuning+hijau              = kuning hijau (lime green)
Biru+ hijau                 = biru hijau (turquoise)
Biru+ungu                 = biru ungu (indigo)
Merah+ungu              =  merah ungu (crimson)



0 komentar:

Posting Komentar